Selasa, 02 Desember 2014

PENGELASAN

 Prinsip pada las listrik
Las busur manual (LBM) disebut juga las listrik adalah menyambung logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi  sumber panas las busur manual ini di tiimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dengan benda kerja.
berikut adalah video pengelasan yang dapat dipraktekan:

Gerakan elektroda sedemikian rupa, sehingga, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin menjadi suatu bagian yang sukar di pisahkan.penggolongan proses las busur manual antara lain:

1. las listrik dengan dengan elektroda karbon,
a. las listrik dengan elektroda karbon tunggal,
b. las listrik dengan elektroda karbon ganda.



2. las listrik dengan elektroda logam, missal

-las listrik dengan elektroda berselaput
-las listrik TIG ( Tungsten Insert Gas)
-las listrirk submerged.
Las listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah.



Busur manual /busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mancairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar, selaput elektroda yang ikut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda kawah las, cairan selaput elektroda yang  membeku akan menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektorda bersuhu 3400.c. tetapi pada benda kerja mencapai suhu 4000.c.
-las listrik TIG
Las listrik TIG (tungsten insert Gas ) dengan menggunakan elektroda yang bukan merupakan bahan elektara ujung tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elekroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumbr panas untuk pengelasan. Titik cair pada elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410˚c sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang di gerakan ddan didekatkan ke busur llistrik yang terjadi antara elektroda dengan bahan dasar.
Sebagai Gas pelindung dipakai argon, helium atau campuran dari kedua Gas tersebut yang pemakaianya tergantung dari pemakaian logam yang akan di las.
Tangakai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang bersilkulasi.
1) penyadia arus
2) pengambil air pendingin
3) penyedia air pendingin
4) penyedai gas argon
5) lubang gas argon keluar
6) pencekam elektroda
7) moncong  kramik atau log
8) elektroda tungsten
9) semburan gas pelindung
Skema las TIG
 -pembakar TIG
kawat las
 -duduka pencekam elektroda
 -benda kerja
 -penyedia arus
 -sumber arus
  -penyedia gas argon
 -botola argon dan pengatur gas
 -pengembali air pendingin
 - penyedia air pendingin
c. las listrik submerged
las ini yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakann fliksi serbuk untukk pelindung dari pengaaaruuh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar berada di dalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata . ellertroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) di gerakan maju oleh   pasangan roda gigi yang di putar oleh motor listrik, dan dapat di atur kecepatanya sesuai dengan kebutuhanya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
3. las listrik MIG
Seperti halnya pada las listrik TIG, pada las listrik MIG juga panas di timbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbantuk rol yang gerakanya di atur oleh pasangan roda gigi yang di gerakan oleh motor listrik.kecepatan gerakan dapat di atur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi  oleh nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang di alirkan dari botol gas melalui slang gas.
                Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk mengelas alumunium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik dan otomatik. Semi otomatik dimaksudkan  pengelasan secara manual, sedang otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.
B. arus listrik
1. arus searah (DC=direct Current)
Pada jenis arus ini, electron-elektron bergerakk sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.
2. Arus bulak-balik (AC= Aalternating Current)
Araah  aliran arus ini merupakan  gelombang  sinu side yang memotong gari nol pada interval waktu 1/100 detik untuk mesin dengan frekuensi  50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah glombang positif dan glombang negative. Arus bolak-balik dddapat di ubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus (rectifier/adaptor)

c. pengutuban  elektroda
1.pengkutuban langsung
 Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda di pasang pada terminal negative (min) dankabel masa pada terminal positif (+). Pengkutuban langsung sering disebut sebagai serkuit las listrik denga elektroda negative (DC-).
2. pengkutuban Terbalilk
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda di pasang pada terminal positifdan kabel masa di pasang pada terminal negate. Pengkutuban terbalik sering di sebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+).
3. pengaruh pengkutuban pada hasil las
Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pengelasan bergantung pada:
a. jenus bahan dasar yang akan di las,
b. jenis elektroda yang di pergunakan.
Engaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal, pengkutuban terbalik akan menghasilkan penembusan yang dalam. Pada arus bolak-balik (AC), penemusan yang di hasilkan dapat dangkal dan dapat dalam, atau antara keduanya.

II PERALATAN LAS LISTRIK
Peralatan las listrik ini terdiri dari:
a.pesawat las
b. alat-alat bantu las,
c. perlengkapan keselamatan kerja
d.elektroda

a.pesawat las
jika di tijau dari jenis arus yang keluar,pesawat las dapat di golong kan menjadi :
1. pesawat las arus bolak balik (AC)
2. pesawat arus searah (DC)
3. pesawat las arus bolak-balik dan searah (AC-DC), yang merupakan AC dan DC.
1. pesawat arus bolak-balik (AC)
Pesawat jenis ini terdiri dari transpormator yang di hubungkan dengan JalaPLN atau dengan pembangkit listrik.

Motor diesel atau motor bensin. Kapasitas trapo biasanya 200sampai 500 amper. Sedang voltase (tegangan ) yang keluar dari pesawat trapo ini antara 37 sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan pesawat las trapo ini. Gambar memperlihatkan salah satu jenis pesawat las transpormator AC.
2. pesawat arus searah (DC)
Pesawat ini dapat berupa persawat tranpormator rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin,maupun pesawat pembangkit listrik yang di gerakan oleh motor listrik.
Salah satu jenis pesawat las arus searah adalah pembangkit listrik yang digerakan oleh mesin (motor generator )
3. pesawat las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las arus bolak-balik dan searah. Dengan pesawat ini
akan lebih banyak kemungkinan pemakaianya karena arus yang keluar dapat searah maupun bolak-balik (AC-DC)
Pesawat las jenis ini misalnya transpormator rectifier maupun pembangkit listrik motor diesel.